Namanya pasangan, seyogyanya saling melengkapi, membagi tugas agar pekerjaan lebih mudah dan terselesaikan dengan baik, bila suami bekerja mencari uang maka wajar apabila istri memasak, mencuci serta mendidik anak di rumah. Terkecuali, keduanya sama-sama bekerja, bisa memasang Pembantu Rumah Tangga (PRT) dan Babby Sister untuk mengurus anak.
Tidak saling menyalahkan, tidak menang sendiri dan tidak paling di depan. Kira-kira demikian ciri-ciri pasangan yang ideal dalam rumah tangga, simpel dan tidak rumit namun sulit untuk dijalankan sebab yang namanya bahtera rumah tangga, kurang menarik kalau tidak ada terjangan ombak kecil, selalu datar itu membosankan, justru pertengkaran kecil itu kembali menambah bunga-bunga cinta.
Kalau pasangan suami istri bisa berbagi peran, seharusnya lebih mudah bagi pasangan Bupati dan Wakil Bupati agar lebih efisien mengurus daerahnya. Namun sepertinya, itu tidak berlaku untuk Kabupaten Jember, Bupati bukan hanya bergerak dominan, tapi diduga dengan sengaja menjadikan Wakil Bupati tidak terlihat. Sebabagaimana yang diberitakan media daring suaraindonesia dengan judul "Jarang Muncul, Alumni Ponpes Batabata Khawatirkan Peran Gus Firjaun. (https://suaraindonesia.co.id/news/peristiwa-daerah/6210704a45312/jarang-muncul-alumni-ponpes-batabata-khawatirkan-peran-gus-firjaun).
Dalam konten berita tersebut, Gus Furjaun blak-blakan selama ini tidak ada yang mendampingi dari Diskominfo untuk mempublikasikan kegiatannya, hal tersebut berbanding terbalik dengan kegiatan Bupati Hendy yang selalu di blow up media. Sepertinya, patut diduga Diskominfo hanya melekat kepada bupati dan dengan sengaja atau diinstruksikan agar tidak mempublikasikan kegiatan Wabup.
Selain itu, sempat beberapa banner yang terpasang di jalanan kota Jember hanya memasang foto Bupati Hendy. Bahkan, di instagram juga demikian, foto Wabup tidak ada, pernah juga banner yang dipampang di tiap kecamatan pada acara Pasar Murah, hanya menampilkan foto Bupati Hendy dan istrinya--konyol bukan.
Berbeda dengan kabupaten tetangga, di mana Thoriqul Haq dan Indah Masdar sangat kompak menjalankan roda pemerintahan. Terkadang, keduanya turun ke lapangan bersama, guyonanya pun tidak dibuat-buat--alami, pertanda bahwa keduanya adalah pasangan bupati dan wakil bupati yang ideal. Netizen pun banyak yang memuji kekompakan keduanya, sebagaimana ketika Wabup Indah Mazdar mendapat musibah ikan koinya mati, di kolom komentar Cak Thoriq menyampaikan bela sungkawa.
Sedarhana, namun itu sudah lebih dari cukup untuk menarik perhatian netizen yang turut nimbrung membalas komentar Cak Thoriq. Warga Lumajang memberikan pujian dan mengapreasi keduanya. Kemudian, lihat bagaimana gaya komunikasi Bupati Hendy, sangat jauh berbeda, terlihat seperti selalu ingin di atas yang lain, menunjukkan ambisius pribadi dan keluarganya, sebagaimana menantunya yang bisa menjadi Ketua Koni, ada juga yang menjadi asistennya, Eh.
Penulis: Robith Fahmi
Hanya seorang petani
