Wartawan saat konfirmasi Kepala Sekolah, Doc: Istimewa |
LUMAJANG - Siswa salah satu SMA di Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang diduga menjadi korban penganiayaan gurunya.
Sebut saja DM (17 Tahun), siswa kelas 12 ini mengaku dipukul oleh gurunya berinisial LK pada hari Jum'at 5 November 2021 lalu.
Kepada Publis, DM mengatakan, kejadian bermula saat pergantian jam pelajaran. Ia ditegur oleh LK sebab belum mengerjakan soal. Namun, tidak hanya melakukan teguran lisan saja, juga disertai dengan melakukan pemukulan.
"Kalau cuma dipukul atau dijewer aja saya gak papa, tapi jika sampai memukul kepala itu kelewatan. Orang tua saya saja tidak pernah memukul kepala saya," Ujar DM.
Mendengat perkataan DM, LK naik pitam hingga melakukan pemukulan secara brutal. Bahkan, kata DM, gurunya itu mengeluarkan kata-kata tidak pantas diucapkan.
"Kalau mau melaporkan ke Polisi, laporkan, saya tidak takut," terang DM menirukan ucapan yang disampaikan oleh LK.
LK saat dikonfirmasi berdalih hanya untuk memberi peringatan, "Saya hanya memperingatkan dan hanya memukul dengan buku, karena saya takut ada perlawanan, korban saya dorong dan saya tidak merasa mencekik leher," ucap LK. Pihaknya tidak mengetahui bila di leher DM sampai terdapat bekas cekikan.
Kepala Sekolahnya, Yuni Eka Tungahari S.E, membantah bila ada salah satu oknum guru pengajar melakukan penganiayaan terhadap anak didiknya. Hal tersebut disampaikan Yuni Eka saat diwawancara media pada hari Selasa 8 November 2021.
Reporter: Sofyan