Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Sekitar 9 Ribu Pendaftar Beasiswa Pemkab Jember Hanya 2 Ribu yang Lolos

Senin, November 01, 2021 | November 01, 2021 WIB Last Updated 2022-09-19T10:52:22Z

 

Tim Beasiswa Pemkab Jember, Nur Hamid

JEMBER - Kurang lebihnya sekitar 9 ribu pendaftar beasiswa Pemkab Jember kategori miskin dan tidak mampu. Namun, setelah dilakukan validasi data, hanya dua ribuan pelajar yang lolos verifikasi.


Demikian disampaikan Tim Beasiswa Pemkab Jember Nur Hamid kepada media, "Semua data yang dikirimkan oleh perguruan tinggi kepada Dinas Pendidikan (Dispendik), kurang lebih sekitar sembilan ribu. Namun Dua ribu pelajar yang terpilih," ujarnya, Senin 1 November 2021.

Nur menjelaskan, penetapan data dua ribu mahasiswa penerima beasiswa itu, berdasarkan  verivikasi dari Dinas Sosial dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk Capil) Jember. Dan, telah dilaporkan kepada Bupati Jember, tetapi belum disahkan.

"Sudah selesai kita verivikasi, kalau belum, masak mau kita laporkan ke bupati, logikanya kan seperti itu," tambahnya. Selain Mahasiswa tidak mampu Lanjut Nur, masih ada beberapa Kategori yang mendapat bantuan dari Pemkab Jember, diantaranya Mahasiswa berprestasi, Mahasiswa kompetensi dan Guru dan perangkat desa yang masih menjalani kuliah.

"Dengan rincian yakni, 1.000 untuk Mahasiswa berprestasi, 1.000 lagi untuk guru dan perangkat desa yang sedang menjalani Kuliah dan 1.000 nya untuk bagi mahasiswa kompetensi. Jadi total keseluruhan yang menerima beasiswa adalah sebanyak 5.000 Mahasiswa," terangnya.

Sementara, untuk sisanya sekitar Tujuh ribu yang gagal memperoleh bantuan itu, kata Nur, mereka masih memiliki peluang untuk mengajukan  lagi di tahun depan. "Ya nanti Januari - Febuari kan ada peluang lagi, kan boleh mengajukan lagi tidak masalah," katanya

Sekertaris Dinas Sosial Jember Rifandi Wahyu menjelaskan bahwa, data yang disetorkan oleh Dispendik sebanyak 9835. Dari total tersebut, yang sesuai dengan  Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) hanya 1.992 yang mahasiswa.

"Jadi yang kita verval hasilnya cuma 1992 dari target 2000. Sehingga yang Delapan orang sisanya kita carikan, bagi mahasiswa yang keluarganya memiliki Kartu Kesejahteraan Sosial (KKS)," ungkap Rifandi.

Kelemahan Dinsos dalam mendeteksi data tersebut, sambung Rifandi, perguruan tinggi tidak memunculkan Kartu Keluarga, hanya Nomor Induk Kependudukan (NIK) nya saja.

"Akhirnya kita minta Dispenduk untuk memunculkan KK dari NIK mahasiswa, supaya kita tidak tabrakan dengan KK penerima bansos. Jadi itu kelemahan kami," Tandasnya.

Kontributor: Nawawi/Fahmi
×
Berita Terbaru Update