Anggota DPR RI Hasanudin Wahid saat sosilisasi 4 Pilar MPR RI kepada penyuluh agama Non PNS se-Kabupaten Malang, Doc: Istimewa |
MALANG - Anggota DPR RI dari Dapil Malang Raya memberikan sosialisasi 4 pilar MPR RI kepada Penyuluh Agama Non PNS se-Kabupaten Malang di di Aliante Hotel and Convention Center pada hari Selasa 16 November 2021.
Hasanudin Wahid saat memberikan sosialisasi menyampaikan bahwa di tengah kehidupan bangsa yang majemuk dengan berbagai perbedaan, mulai dari agama, suku, bahasa dan perbedaan warna kulit, bila terjadi sedikit gesekan akan menjadi konflik horizontal.
"Makanya, kehadiran Penyuluh Agama Islam (PAI) sangat penting di tengah masyarakat, untuk memberikan edukasi pentingnya toleransi beragama," ujar Cak Udin, sapaan akrabnya.
Cak Udin yang juga Sekjen DPP PKB ini menyarankan, penyuluh agama bisa berkomunikasi dengan Forum Komunikasi Ummat Beragama (FKUB) untuk bisa bersama-sama mengedukasi masyarakat serta mencegah terjadinya konflik antar pemeluk agama.
Cak Udin berkata, dengan moderasi beragama. Maka, secara tidak langsung telah menjalankan empat pilar diantaranya Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
Sebab, lanjut Cak Udin, nilai-nilai dalam Pancasila merupakan turunan dari agama. Dan, meskipun penganut agama Islam yang terbanyak, tetapi agama dan kepercayaan lain telah ada sejak belum berdirinya negara Indonesia. Mereka adalah juga bagian dari sejarah yang tidak bisa diabaikan.
"Tidak bisa bila kemudian ngotot agar agama lain selain islam diperlakukan diskriminasi, negara harus hadir terhadap semua pemeluk agama. Dan, itu sudah amanah dari Pancasila dan UUD 45," ungkap Cak Udin.
Terpenting, sambung Cak Udin, untuk menjaga keutuhan NKRI dan menjaga toleransi beragama tidak membutuhkan dalil apapun. Apalagi, menggunakan dalil sebagai pembenar untuk melakukan aksi terorisme dan segala bentuk kerusuhan yang mengganggu kenyamanan--jelas itu keliru.
Masih Cak Udin, kehadiran Kemenag bukan hanya untuk agama islam saja. Tapi, semua agama dan penyuluh agama itu bukan hanya Penyuluh Agama Islam saja melainkan juga dari agama lain ada. "Itu bisa kolaborasi antar sesama penyuluh yang berbeda agama untuk bersama-sama berperan menjaga toleransi beragama," jelasnya.
Reporter: Fahmi
Publiser: Ammar