JEMBER - Bupati Jember Hendy Siswanto turun langsung ke lokasi banjir untuk meninjau kondisi masyarakat, baik yang di Kecamatan Sumberbaru maupun yang di Kecamatan Semboro pada Jum'at sore, 12 November 2021.
Hendy mengatakan, banjir akibat sungai tanggul yang jebol. Makanya, pihaknya bersama Muspika meninjau ke beberapa desa yang terdampak banjir. "Banjir ini memang sudah setiap tahun ternyata. Untuk tahun ini cukup tinggi, ketinggian airnya, tapi bisa jadi nantinya lebih besar dari ini,” katanya.
Menurutnya kalau tidak ada penanganan secara cepat, maka banjir ini akan terus menerus terulang setiap tahunnya. Oleh sebab itu, perlu ada penanganan dari pemerintah dan kerjasama dengan masyarakat untuk tidak menggunakan lahan-lahan yang tidak diizinkan seperti di bantaran sungai.
Saat ini, kata Hendy, permasalahannya cuma satu dan perlu dikaji lagi adalah Sungai Tanggul sebab semula lebarnya lebih dari 50 meter, sekarang menjadi 20 meter dan panjangnya sekitar 15 meter, ini persoalan pertamanya.
“Dengan adanya dangkalan dan dibantaran sungai Tanggul ini, terdapat sawah yang ditanami tanamanan keras. Seperti sengon, bambu, dan jagung di bantaran lebarnya sungai ini, kira-kira 20 meter,” sambungnya.
Ketika debit air naik, lanjut Hendy, kotoran-kotoran sampah nyangkut di tanaman yang keras. Seperti tadi di Desa Pondok Joyo, sampai sekarang tidak ada pembuangan, karena desa itu dijepit kanan , dan sebelah kirinya ada jalan yang lebih tinggi. Jadi nasibnya tergantung dari pompa, kalau tidak di pompa, tidak surut airnya dan butuh penyerapan tanah juga.
Saat bertanya kepada warga, kata dia, ternyata kondisi banjir tersebut sudah berpuluh-puluh tahun terjadi. Maka dari itu, pihaknya akan melakukan koordinasi dan segera berkirim surat kepada Gubernur maupun ke Pemerintah pusat. Sehingga nantinya bisa dibantu dengan anggaran APBD Tingkat Jawa Timur dan APBN.
Reporter: Sofyan
