Bupati Jember saat diwawancara sejumlah media, Doc: Istimewa |
JEMBER - Guna mempermudah melakukan aksi mitigasi dan kesiapsiagaan Kebencanaan untuk meminimalisir dampak terjadinya bencana. Pemkab Jember menggandeng
Unej, PMI, Perhutani PTPN, BKSDA dan beberapa Relawan di Jember untuk mempermudah koordinasi langsung dengan masyarakat hingga tingkat RT/RW.Hendy Siswanto Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan mendukung penuh apa yang telah di inisiasi oleh Polres Jember dan Timnya. Pasalnya, apa yang telah di paparkan sedikitnya terdapat 9 Kecamatan tersebar di 24 Desa yang memasuki Zona Rawan Bencana.
“Sudah menjadi kebiasaan lama di Kabupaten Jember di Bulan Desember hingga Januari intensitas hujan tinggi, terdapat 9 Kecamatan tersebar di 24 Desa atau wilayang rawan bencana, dari teman-teman Polres, Destana dan Muspika telah bergerak melakukan mitigasi dan survey pada 24 titik tersebut hari ini,” ungkapnya.
Langkah selanjutnya menurut Hendy adalah memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat bahwa 24 titik tersebut adalah daerah-daerah rawan banjir dan tanah longsor. “Apabila terjadi longsor atau banjir masyarakat sudah sadar akan resiko bahwa daeran ini adalah daerah rawan banjir dan longsor,” katanya.
Dirinya juga mengatakan jika hasil survey telah selesai apabila ada kerusakan yang dapat ditangani sekarang dirinya akan tangani secara langsung.
“Penanganannya kita akan cek data lapangan, jika hal itu bisa ditangani sekarang misalkan longsor, kita akan buat konrtuksi sederhana terlebih dahulu bukan kontruksi permanen, kalo permanen untuk kondisi sekaran sudah tidak mungkin karena intensitas hujan sangat tinggi.” Ungkapnya. Pihaknya berharap masyarakat selalu waspada akan terjadinya banjir dan tanah longsor.
Reporter: Imam