Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Aturan Prokes untuk Siapa ?

Kamis, Oktober 21, 2021 | Oktober 21, 2021 WIB Last Updated 2021-11-01T11:14:44Z

 

Bupati Hendy saat bernyanyi duet dengan istrinya, Doc: Istimewa

Aturan Protokol Kesehatan (Prokes) sebenarnya untuk siapa? Apakah Pasal 93 UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan hanya berlaku bagi masyarakat menengah ke bawah. Namun, tidak untuk kelas orang kaya dan para pejabat apalagi setingkat Bupati maupun Gubernur dan Presiden.


Ketika Covid-19 sedang mengalami lonjakan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Prawansa justru menggelar pesta ulang tahun dengan sekian tamu undangan, vidionya sedang kumpul-kumpul itu seketika viral di media sosial. Orang nomor satu di Jatim ini lantas mendapat hujatan dari masyarakat, terutama pengguna internet.

Masyarakat benar-benar sakit hati dan geram dengan sikap Khofifah yang sebelumnya dengan tegas melarang masyarakat berkumpul. Bahkan, bawahannya dari BPBD sebagai Satgas Covid memaksa menutup warung-warung warga yang sedang mencari nafkah untuk keluarganya dengan alasan aturan Prokes.

Tidak hanya itu, pengguna roda dua yang tidak memakai masker langsung sidang di tempat, dendanya pun ratusan ribu, angka yang sulit dibayarkan oleh mereka sebab mencari nafkah dihalang-halangi dan diancam pidana.

Sementara sang Gubernur, tidak ada tindak lanjut dari aparat, Satgas diam saja ketika atasannya yang melanggar, Khofifah hanya meminta maaf, laporan warga ke aparat yang berwenang tidak jelas bagaimana kelanjutannya.

Bukan hanya Khofifah, Presiden Jokowi pun pernah menjadi pemicu kerumunan ketika berada di atas mobil mewah yang ditungganginya. Namun, semuanya seperti angin lalu, para pemujanya berbondong-bondong membelanya dengan berbagai argumentasi membingungkan.

Baru-baru ini, di Jember di mana masih berstatus level 3. Sang Bupati justru sedang asyik bernyanyi tanpa mengenakan masker di acara pesta pernikahan keluarganya, Bupati Hendy menyumbangkan lagu duet dengan istrinya yang juga sama-sama tidak memakai masker.

Di waktu yang hampir bersamaan, warga yang sedang asyik menghibur diri setelah sekian lama tidak keluar rumah dibubarkan polisi dengan alasan covid. Padahal, hanya bermain layangan di daerah Jalur Lintas Selatan (JLS). Alasannya agar tidak menimbulkan krumunan dan bla bla blaaa...

Lantas, kenapa acara pernikahan keluarga bupati tidak dibubarkan? Masak sih tidak tau, acaranya digelar di salah satu restoran, tidak mungkin aparat maupun Satgas Covid tidak mengetahuinya atau diduga pura-pura tutup mata dan telinga? Wallahua'lam...

Setelah vidionya viral, baru Satgas angkat bicara ke media, bahwa masih akan menyelidikinya, yakin akan berlanjut? Kalau saya sih tidak. Meski jelas-jelas bupati tidak memakai masker dan istrinya. Bupati Hendy pun langsung mengklarifikasi dan beralibi bahwa acaranya sudah mematuhi prokes, memangnya masker bukan bagian dari Prokes?

Sebagaimana kata orang-orang "Angel, angelll, angellll tuturanee........."
×
Berita Terbaru Update