Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Sby Bukan Lagi Presiden, Moeldoko Dekat dengan Penguasa

Sabtu, Maret 06, 2021 | Maret 06, 2021 WIB Last Updated 2021-03-06T08:09:44Z
Susilo Bambang Yudoyono, Agus Hari Murti dan Moeldoko, Doc: Fahmi


Terpilihnya Moeldoko menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) menjadikan partai yang didirikan Susilo Bambang Yudhoyono ini terpecah menjadi dua kubu, versi AHY dan versi KLB Moeldoko. Keduanya sama-sama mengklaim sebagai ketua umum yang sah Partai Demokrat.


Lantas, siapakah yang akan menang ?

AHY sebagai ketua umum boleh berbangga diri sebab putra mahkota pendiri Demokrat. Tapi, SBY sendiri bukan lagi seorang presiden, dia tidak lagi memiliki kekuasaan untuk dijadikan kekuatan menghadang serangan--tumpul. Sementara Moeldoko, meski bukan kader Demokrat namun dia berada di lingkaran istana sebagai Ketua KSP. Mudah saja baginya minta bantuan penguasa untuk menetapkan dirinya sebagai ketua umum yang sah.

Belajar dari Pemilu tahun 2014. Bagaimana partai oposisi yang sejatinya sudah sama-sama berikrar menjadi penyeimbang namun dengan mudahnya dikoyak oleh penguasa. Barangkali, penguasa menggunakan taktik militer Blitzkrieg (Perang kilat) sehingga dengan cepat koalisi merah putih buyar.

Suryadarma Ali yang mantab mendukung Prabowo Subianto - Hatta Rajasa di Pemilu 2014, harus merelakan kursi kekuasaannya di PPP, dia terlempar oleh kader muda macam Romahurmuzy yang setelah terpilih sebagai ketua, partai berlambang Ka'bah itu memilih merapat ke penguasa.

Setelah PPP, giliran Partai Golkar mengalami persoalan serupa--konflik internal. Aburizal Bakry sebagai orang berpengaruh di partai berlambangkan pohon beringin itu, harus melupakan janji koalisinya dengan Prabowo. Sebab Munas yang digelar di Ancol versi Agung Laksono yang diakui pemerintah.

Setelah pemilu tahun 2019, Gerindra yang kembali memasangkan Prabowo sebagai capres kembali tumbang dengan rival lamanya Jokowi. Tapi, hasil komunikasi tingkat tinggi mengejutkan publik, Prabowo diangkat sebagai Menteri Pertahanan. Bahkan, Gerindra juga mendapat jatah menteri.

Maka, secara otomatis tinggal PKS dan Demokrat yang masih teguh pendirian sebagai partai oposisi. Penguasa didukung oleh sekian partai besar dan hanya Demokrat yang perlu diwaspadai sebab pendirinya bukan orang sembarangan. Sementara PKS, tidak pernah menjadi penguasa dan hanya didukung oleh kelompok minoritas.

Wajar bila kemudian Pak Lurah (Sebutan untuk penguasa) memberikan restu kepada Moeldoko untuk merebut Partai Demokrat. Bahkan, Menkumham memberikan atensi sehingga peluang untuk menang besar. Makanya, beberapa kader PD dan mantan kader menemukan kata sepakat saat bertemu dengan Moeldoko di Hotel Aston Rasuna, Kuningan, Jakarta Selatan 27 Januari 2021 malam.

Drama selanjutnya, tinggal melihat bagaimana taktik seorang SBY untuk diperlihatkan ke publik bahwa Cikeas masih kuat dan memiliki kader militan yang setia. Sementara Moeldoko, tinggal menunggu ramuan muslihat Pak Lurah, sebab sebagai penguasa meski bukan ketua partai, sepertinya Lurah satu ini ingin menjadi pemegang kendali parpol.

Robith Fahmi
Jurnalis di Publis.id, Dosen dan Pegiat Media Sosial.

×
Berita Terbaru Update