Permadi Arya diambil dari Media Sosial @Permadi Arya |
Permadi Arya alias Heddy Setya Permadi, orang lebih mengenalnya dengan sebutan Abu Janda. Entah, sejak kapan pastinya dia mulai menjadi sorotan publik, bila melihat di pemberitaan, Abu Janda mulai menghiasi media sosial setelah berdebat dengan Felix Siaw beberapa tahun silam.
Abu Janda kian terkenal dan bisa dibilang artisnya Media Sosial setelah kicauannya di medsos semakin ngawur dan di blow up oleh media. Ia kerap menjadi tameng Pemerintahan Jokowi dengan menunggangi NU sebagai bajunya. Sepertinya, ia berusaha menyampaikan ke publik bahwa baju Banser yang digunakannya adalah petanda NU berada di belakangnya.
Namun, Abu Janda lupa bila kader NU tidak bakalan sembarangan berucap dan memuntahkan mulut bau ke media sosial. Akibatnya, publik bertanya-tanya, benarkah Permadi Arya kader Nahdlatul Ulama? Atau hanya sebatas klaim saja darinya. Satkornas Banser Hasan Basri mengakui bahwa Abu Janda merupakan anggota Banser dan pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan Banser. Meski demikian, Hasan memastikan bila setiap cuitan Abu Janda atas inisiatif pribadinya.
Di warung kopi, saya pernah mendengar bahwa lahirnya Abu Janda memang sengaja dibuat untuk melawan makhluk ngawur macam Felix Siaw, Sugi Nur Raharja dan sejenisnya. Sehingga NU tidak perlu repot-repot mengeluarkan Kader terbaiknya hanya sekedar melawan mereka.
Namun demikian, saya kurang sepakat dengan pendapat itu. Sebab, meletakkan orang yang tidak berilmu di depan, publik akan menilai organisasinya sebagaimana orang tersebut ngoceh, jelas ini tidak baik. Menurut saya, Abu Janda sengaja di desain demikian selain untuk memukul mundur makhluk cingkrang juga untuk merusak NU dari dalam.
Kicuannya di media sosial soal Agama Islam yang disebutnya sebagai agama yang arogan sampai dibalas oleh mantan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti. Susi mengajak warganet untuk bersama-sama Unfollow Abu Janda. Tidak hanya itu, pengurus Muhammadiyah dan NU turut mengomentari cuitan ngawur Abu Janda.
Terbaru, pria kelahiran 14 Desember 1973 itu kembali viral setelah menyinggung ras dengan kata 'Evolusi' kepada mantan KomnasHAM Natalius Pigai. Sontak komentar Abu Janda tersebut membuat publik marah, ketua KNPI bahkan melaporkannya ke Bareskrim. Tidak hanya itu, pengurus NU bahkan meminta Polisi benar-benar menindak tegas bila Abu Janda terbukti bersalah.
Selama ini, Abu Janda terlalu menikmati panggung yang diberikan oleh orang kuat kepadanya. Dia tidak menyadari, bila sewaktu-waktu akan ditinggalkan bila sudah tidak dibutuhkan. Melihat Abu Janda ditinggalkan orang yang memback up nya, Andi Malarangeng turut mengomentarinya "Habis Rasis Sepah Dibuang" kira-kira demikian komentarnya.
Lantas bagaimana kita menyikapi sepak terjang Abu Janda? Saya sih memilih mengabaikannya sebab tidak ada kadar kemanfaatannya.