Saat pelatihan baru dimulai, Doc: Fahmi |
JEMBER - Lembaga Ta'lif Wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Jember yang merupakan lembaga dibawah naungan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember menggelar pelatihan jurnalistik untuk membentuk kader penulis sekaligus untuk memperkuat syiar Islam di era media sosial.
"Apalagi dalam perang wacana di dunia maya seperti saat ini, NU harus mengambil peran dengan memperkuat potensi media-media yang ada saat ini," terang Gus Aab, sapaan akrabnya saat membuka pelatihan jurnalisitk bagi kader muda nahdliyin yang digelar di kantor PCNU Jember, Sabtu 30 Januari 2021.
Menurut Gus Aab, tradisi literasi sebenarnya sudah mengakar kuat di NU. Hal ini dibuktikan banyaknya kitab yang dihasilkan oleh para ulama NU sejak dahulu kala. Berbagai cabang keilmuan itu dituliskan oleh para ulama di pesantren baik dalam bahasa Arab maupun bahasa lokal sebagai upaya pewarisan keilmuan.
"Untuk saat ini, di Jember kita bisa menyebut KH Muhyiddin Abdusshomad sebagai salah satu ulama yang produktif menulis kitab baik dalam bahasa Arab maupun Indonesia," lanjut pria yang juga dosen di IAIN Jember ini.
Pelatihan jurnalistik ini digelar di kantor PCNU Jember, pesertanya merupakan utusan dari seluruh MWCNU se Jember. Termasuk peserta dari utusan banom di bawah NU Jember seperti Fatayat, IPNU - IPPNU serta PMII.
"Para peserta pelatihan jurnalistik ini akan menjadi kader-kader penulis NU yang akan memperkuat tradisi literasi di warga NU yang ada di Jember. Sehingga hasil pelatihan ini akan berkelanjutan untuk menyemarakkan kegiatan dan syiar NU di Jember selanjutnya," ujar Muhammad Fauzinuddin Faiz, Ketua PC LTN NU Jember.
Kepada peserta, Faiz juga memotivasi peserta yang berasal dari kalangan muda untuk terus memperkuat tradisi literasi. "Dalam diwan al-Imam al-Syafi'i disebutkan bahwa ilmu pengetahuan itu laksana buruan. Dan menuliskannya sebagai pengikatnya. "Al-'Ilm Shoyd wa al-kitabah qoyduhu". Karenanya kita mesti mengikat buruan kita itu dengan temali yang amat kuat. "Qoyyid Shuyudak bi al-hibal al-watsiqah"," ujar Faiz.
Para alumni pelatihan jurnalistik ini nantinya juga didorong untuk aktif menulis di dua portal yang sudah disediakan oleh PC LTN NU Jember. Yakni website LTNNU Jember (astranawa.com) dan website PCNU Jember (pcnujember.or.id).
Para kader penulis nahdliyin PC NU Jember ini juga diharapkan bisa berkontribusi dalam proyek besar LTNNU Jember saat ini. Yakni menulis sejarah dan biografi tokoh NU di Jember. "Mereka bisa menulis dari tokoh dan sejarah yang ada di wilayahnya masing-masing. Karena sejarah NU masih perlu banyak digali," papar Faiz.
Pelatihan digelar dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Jaga jarak diterapkan disertai wajib memakai masker dan mencuci tangan menggunakan hand sanitizer yang sudah disediakan oleh panitia.
"Dalam pelatihan ini, kita menggandeng pemateri yang sudah berpengalaman. Semoga ikhtiar ini sejalan dengan cita-cita dan tradisi ulama kita terdahulu (tradisi membaca dan menulis)," lanjut pria yang juga staf pengajar di YASPPIBIS Wuluhan ini.
Para pemateri yang dilibatkan sebagai pemateri antara lain Mahrus Sholih (Ketua LTN NU Kencong, mantan Sekretaris Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jember dan jurnalos senior Jawa Pos Radar Jember ), Aryudi A. Razaq (redaktur NU Online), Muhammad Muslim (mantan Ketua LTN NU Jember ) dan Maulana (jurnalis Jawa Pos Radar Jember). (*).