Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pemuda Gantung Diri di Kebun Buah Naga

Selasa, Februari 18, 2020 | Februari 18, 2020 WIB Last Updated 2021-11-01T11:13:20Z
Korban di saluran irigasi, Doc: Wahyu

BANYUWANGI - Seorang pemuda bernama Anton Wahyudi (23 Tahun) mengakhiri hidupnya dengan gantung diri ke batang bambu di kebun buah naga. Dia ditemukan tak bernyawa dalam kondisi mengenaskan, tali tampar melilit lehernya.

Anton yang merupakan warga Dusun Krajan, Desa Jambewangi, Kabupaten Banyuwangi ini nekat gantung diri diduga karena depresi. Anton pertamakali ditemukan pemilik kebun, Ilham (50 Tahun) di aliran irigasi kebun buah naga miliknya.

Kanit Reskrim Polsek Sempu, Ipda Didik Suhendi membenarkan adanya peristiwa bunuh diri tersebut. Kronologinya, kata Ipda Didik, bermula saat Ilham hendak memupuk tanaman buah naganya. Sebelum memupuk, Ilham keliling mengecek kondisi kebunnya.

"Setibanya di TKP, Ilham dikejutkan dengan penemuan sesosok pemuda tergeletak di aliran irigasi dengan tali yang masih terjerat di lehernya. Melihat peristiwa itu, Ilham berteriak minta tolong ke arah pemukiman warga," terang Ipda. Didik, Selasa 18 Februari 2020.

Mendengar teriakan Ilham, sambung Ipda Didik, warga berdatangan. Setelah mengetahui adanya pemuda bunuh diri tersebut, warga pun melaporkannya ke Polsek. Anggota Polsek datang dan mengidentifikasi korban yang mengikatkan tali tampar pada bambu.

"Bambu setinggi dua meter tersebut, digunakan korban untuk menjerat lehernya sendiri. Tali yang digunakan korban untuk bunuh diri terputus dan sisanya masih tertinggal di leher korban," ungkap Ipda Didik.

Hasil pemeriksaan fisik, Ipda Didik menduga korban sengaja melakukan bunuh diri sebab terlihat dari ciri-ciri fisiknya, lidah korban terjulur keluar. Selain itu, diperkuat dengan adanya cairan sperma yang keluar dari kemaluan korban.

Hasil olah TKP, Polisi mengamankan tali tampar yang diduga digunakan korban untuk gantung diri serta pakaian korban. Pihak keluarga korban ihklas menerima kepergian Anton Wahyudi, serta menolak untuk dilakukan otopsi. Keluarga korban membuat surat pernyataan disertai dengan materai.

“Dilihat dari tubuh korban juga tidak ditemukan bekas adanya tanda-tanda kekerasan. Yang terlihat jelas hanya luka memar di leher akibat kuatnya ikatan tali tampar ,” jelas Kanit Reskrim Polsek Sempu Ipda. Didik (RF/Wahyu)
×
Berita Terbaru Update