Ketua JamuNU Kabupaten Jember M. Roja'e usai diskusi dengan JamuNU Kec. Wuludan dan Kec. Balung di Cafe Paijo (Doc:RF/Pablis.co)
JEMBER - Ketua Jaringan Pemuda Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Jember, M. Roja'e menyebut terlalu dini berbicara soal pilkada. Sebab masa jabatan Bupati Jember dr. Faida MMR masih sisa kurang lebih satu tahun.
Perihal ramainya di media sosial yang memunculkan nama, M. Roja'e berkata bila hal tersebut merupakan sesuatu yang lumrah. Bisa jadi, kata Roja'e, mereka adalah golongan oposisi.
"Dan itu sah-sah saja, itu hak mereka. Namun, bila sekedar nyinyir buat apa. Saran saya, kritik saja kebijakannya yang cenderung tidak berpihak pada rakyat, bukan mencari-cari kesalahannya," ujar Roja'e saat diwawancara Pablis di Cafe Paijo, Balung, 20 Juni 2019.
Sejauh ini, kata Roja'e, JamuNU belum membahas soal pilkada, siapa calon yang tepat dan nama-nama yang akan maju belum sama sekali ada pembahasan. "Kami masih fokus dengan program-program dan lebih mensolidkan anggota," ujarnya.
Sebab, sambung Roja'e, pelpres kemaren banyak menyita tenaga dan fikiran, meski JamuNU secara kelembagaan tidak menyatakan sikap kepada salah satu calon, namun rata-rata memberikan dukungan kepada pasangan nomor satu.
"Sehingga, terjadi gesekan dengan anggota yang mendukung nomor dua. Namun, saya yakin seiring dengan hadirnya bulan Idul Fitri, semua telah usai dan sudah saling bermaaf-maafan," ucapnya.
Roja'e tidak menampik, bila pada waktunya nanti, bakal menyatakan sikap. Sebagaimana Pilgub beberapa waktu lalu, mantan aktivis PMII sekaligus pendiri Komisariat PMII Kanjuruan tersebut bersama JamuNU totalitas memberikan dukungannya kepada Khofifah-Emil yang dianggap sebagai seniornya.
"JamuNU tidak perlu koar-koar ke publik untuk soal dukung mendukung, kami yang mayoritas pemuda dan memiliki struktur di seluruh Kecamatan se-Kabupaten Jember, lebih senang bergerak masif, sistematis dan terstruktur," ungkapnya. (RF).
