JEMBER - Pegon atau Cikar merupakan alat transportasi kuno masyarakat pesisir Watu Ulo yang biasa digunakan untuk mengangkut hasil panen. Semenjak hadirnya kendaraan roda empat, pegon sudah jarang dipakai dan hampir punah.
Guna merawat tradisi pegon ini, Bupati Jember dr. Faida MMR menjadikan pegon sebagai icon wisata tahunan baru Kabupaten Jember dengan konsep Festival. "Tahun ini, kemasannya lebih lengkap, bersinergi dengan desa, kecamatan, seniman, budayawan serta pelukis semua menjadi satu," ujar Bupati Jember dr. Faida MMR., Minggu 23 Juni 2019.
Festival Pegon tahun ini untuk yang kedua kalinya digelar. Namun, kata Faida tahun ini pesertanya naik tiga kali lipat dan antusiasme masyarakat semakin baik sebab juga melibatkan anak sekolah, UMKM dan siswa SMK. Selain itu, juga ada lomba bakar ikan serta memberikan edukasi pada ibu-ibu resep membakar ikan tanpa minyak melainkan dengan lemon.
"Tadi, hasilnya bagus-bagus coklat karya anak SMK, luar biasa. Tadi, saya juga sempat pesan karena memang hasilnya bagus, cocok untuk oleh-oleh dan souvenir. Selain itu, tadi juga banyak sekali kegiatan dari sanggar-sanggar seni di sekolah yang sangat bisa di sinergikan sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan," terang Faida.
Kedepan, sambung Faida, akan memilih 10 festival terbaik dari 100 kegiatan seni budaya yang diajukan di Kabupaten Jember. Kemudian, dipilih 10 terbaik dibiayai oleh pemerintah Kabupaten Jember sebagai event resmi tahunan. Salah satunya, kalau lihat perkembangan Pegon yang dibiayai APBD ini, bisa dikembangkan ke festival untuk Kabupaten Jember.
Faida menjelaskan, anggaran festival pegon ini, hasil sinergi yang baik dari Dinas Pariwisata maupun dinas lainnya. Kedepan, bakal dibuatkan kombinasi wisata alam dan wisata buatan sehingga dapat meningkat pelayanan masyarakat serta bis meningkatkan PAD Kabupaten Jember. (RF).
